Selasa, 11 Oktober 2011

makalah praktek agribisnis II

MAKALAH PRAKTEK AGRIBISNIS II
PERENCANAAN PRODUKSI LAHAN KOMODITI KANGKUNG


OLEH :
MUHAMMAD SYAIFULLAH
1006134185



JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.          Latar Belakang
 Mulai dibangun tahun 2008, laboratorium lapang “Inkubator Agribisnis” Fakultas Pertanian Universitas Riau telah berkembang pesat. Sesuai tujuan didirikannya Inkubator Agribisnis yaiu menjadi stimulasi bagi peningkatan peran perguruan tinggi dalam pembangunan masyarakat dan pembangunan sector pertanian di Provinsi Riau, sekaligus dapat menumbuhkan usaha bagi perguruan tinggi sebagai income generator. Kegiatan ini juga dapat mendukung aktivitas akademik lain yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Rangkaian kegiatan tesebut, diharapkan dapat menciptakan peluang besar untuk mengatasi permasalahan masyarakat secara bersama-sama dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional, terutama dalam maningkatkan daya saing lulusan dan eksistensi perguruan tinggi di masyarakat.
Pada awal tahun 2008, Inkubator Agribisnis Fakultas Pertanian diresmikan pembangunnannya oleh Gubernur Riau dan perkembangannya cukup pesat dengan sumber pendanaan awal dari APBN tahun 2008 (perawatan/pemeliharaan) sebesar Rp 150.000.000, dimana dana tersebut sebahagian besar digunakan untuk pembangunan areal dan perawatan kebun serta tenaga kerja. Disamping dana pemeliharaan/perawatan tersebut, pengembangan kebun incubator juga data dukungan/bantuan/sumbangan dari berbagai pihak seperti bibit jambu biji, jambu air dan stek buah naga dari PT. Arara Abadi fan jeruk siem dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provisi Riau serta pada traktor mini dari Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal. Pada awal Juni 2009, Inkubator Agribisnis mendapat bantuan sebanyak 300 bibit unggul kelapa sawit “Soefin” dari PT. Salim Ivomas Pratama, pembangunan ½ blok kebun kelapa sawit Dumai Mas ½ blok sawit ‘Salim’ dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Provinsi Riau dan bantuan 100 bibit lengkeng dari Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Pada tahun 2010, mendapat bantuan dari PT. Lonsum berupa bibit umur 3 bulan sebanyak 200 bibit (melalui Gapki Provinsi Riau) dan dari PT. Sarana Inti Pratama berupa bibit sawit ‘salim’ sebanyak 131 bibit untuk melengkap blok sawit’salim’. Luas areal yang dikelola Inkubator Agribisnis sekitar 40 hektar (Peta Pengembangan Lahan per Komoditi ditunjukkan pada Lampiran 1) yang terdiri dari 6 blok tanaman kelapa sawit(Marihat, topaz, soefin, Dumu Mas, Salim dan sawit tidak unggul), 14 blok tanaman buah-buahan (jambu biji, jambu air, buah naga, lengkeng, jeruk bali, jeruk siem, belimbing, sirsak, nangka, mangga, berbagai pisang, patai, durian dan manggis) dan 4 blok kebun sayur shadding nett.
Laboraturium Inkubator Agribisnis sedang dan akan berfungsi sebagai (i) pusat pelatihan dan pembinaan petai di Universitas Riau untuk pembangunan perkebunan di Provinsi Riau, (ii) mitra terpecaya bagi dunia usaha dan pemerintah pelaksanaan pelatihan dan pemberdayaan petani di Provinsi Riau, (iii) laboraturium lapangan dan riset pembangunan komoditi unggulan dan industry pengolahannya di Provinsi Riau, (iv) wujud penumbuhan jiwa kewirausahaan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, (v) menghasilkan Teknologi Tepat Guna (TTG) komoditi unggulan, (vi) menjadi pusat informasi IPTEK komoditi unggulan dan (vii) mewujudkan unit bisnis sebagai sumber pemdanaan Fakultas Pertanian Universitas Riau dalam menghadapi otonomi perguruan tinggi. Peran yang diemban kebun incubator semakin berat denngan harapan yang besar dari Universitas Riau dan pihak lainnya untuk menjadikan Inkubator Agribisnis sebagai Kebun Wisata sekaligus sebagai ‘ICON’ Universitas Riau.
Sejak dulu banyak orang berpendapat bahwa suatu teori yang dikemukakan di ruang kuliah relative belum sesuai dengan apa yang di temukan di lapangan. Hal ini disebabkan oleh suatu teori tersebut hanya mengikuti kaidah-kaidah yang sistematis dan jarang melirik kepada kondisi-kondisi lapangan yang ada. Kenyataan di lapangan baik oleh pelaku usahatani (petani) ataupun perusahaan perkebunan lebih mengutamakan sesuatu yang efisien baik waktu, tenaga dan biaya.
Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk pengembangan usaha pertanian, terutama untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Permasalahan dalam penggunaan lahan sifatnya umum di seluruh dunia, baik di negara sedang berkembang, terutama akan menjadi menonjol bersama dengan terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan proses industrialisasi. Meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam penggunaan lahan baik untuk keperluan produksi pertanian maupun untuk keperluan lainnya memerlukan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan yang paling menguntungkan dari sumberdaya lahan yang terbatas. Disamping itu perlu juga melakukan tindakan konservasi untuk penggunaan yang berkelanjutan (Rahman, 1995).

1.2.          Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
·         Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana merencanakan biaya untuk produksi kangkung.
·         Agar mahasiswa dapat mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan dalam memproduksikan komoditi kangkung.
·         Agar mahasiswa dapat belajar bagaimana cara mengolah, memproduksi, merencanakan biaya suatu produksi komoditi.

1.3.          Manfaat
·         Dapat mengetahui bagaimana memproduksi suatu lahan.
·         Mahasiswa diharapkan memiliki daya nalar yang baik sehingga dapat menciptakan kreatifitas-kreatifitas lainnya di bidang pertanian.
·         Menambah wawasan dan ilmu bagi mahasiswa.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Sejarah Singkat Tanaman Kangkung
Tanaman kangkung adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-sayuran, kegunaan sayuran kangkung selain sebagai sumber vitamin A dan mineral yang berguna bagi kesehatan tubuh, juga dapat berfungsi untuk menenangkan saraf atau berkhasiat sebagai obat tidur. Kangkung juga tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit.

2.2.Awal pembukaan lahan
Pada awal pembukaan lahan yang luasnya 10 x 10m, cukup sulit dikerjakan karena gulma yang ada dilahan tersebut cukup banyak seperti ilalang, rumput,  pohon akasia dan lain-lain. Sehingga proses pembersiahan lahan tersebut sangat lama dikerjakan. Peralatan yang akan digunakan pun harus tajam baik itu parang, sabit, dan cangkul. Tujuann lahan itu dibersihkan adalah untuk menanam tanaman kangkung dengan luas bedengan 10 x 10m.

2.3.Bedengan
Tiga minggu sebelum melakukan penanaman kangkung, tanah diolah terlebih dahulu. Kemudian tanah dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 4 karung berukuran 25kg dengan harga 1 karung Rp.12.000,00- maka jumlah total 4 karung Rp.48.000,00- selanjutnya dilakukan Pembentukan bedengan untuk tanaman kangkung dapat dilakukan dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak antar bedeng 50 cm dengan membuat selokan. Ukuran tersebut dapat disesuaikan, tergantung keadaan lahan yang tersedia. Bedengan dibuat untuk kelancaran pemasukan dan pembuangan air yang berlebih serta untuk memudahkan pemeliharaan dan kegiatan lain. Ada pula yang membuat bedengan dengan ukuran panjang kali lebar: 2x1 m dengan kedalaman drainase 30x30 cm.Selanjutnya Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak 20×20 cm, sedalam ± 5 cm. Setiap bedengan dapat ditentukan jumlah lubangnya (tergantung ukuran bedengan).Cara Penanaman Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering sehingga benih cepat berkecambah.

2.4. Penyiapan Benih
a. Untuk benih dari biji kangkung diambil dari tanaman yang tua.
b. Benih yang diperlukan untuk seluas 10 m2 atau 2 bedengan ± 300 gram, jika tiap lubang diisi 2-3 butir  biji.harga benih tersebut berkisar Rp.9000,-. Pemeliharaan embenihan/Penyemaian Agar nantnya diperoleh hasil panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan kangkung diperlukan penyiraman teratur dan kerap pada cuaca kering.

2.5. Teknik Penanaman Kangkung
Penentuan pola tanam dapat disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami. Apabila bedengan dibuat dengan ukuran 10x10 m, maka bila jarak tanamnya ditentukan 20x20 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak 1600  lubang atau 1600 rumpun kangkung. Penanaman kangkung nantinya juga  dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering sehingga benih cepat berkecambah.



2.6.Perawatan Tanaman kangkung
Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu. Dan Pembumbunan dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudah akar tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu.

2.7.Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk urea. Pupuk urea diberikan hanya sekali dengan cara dilarutkan dalam air lalu disiram pada tanaman kangkung. Perlu diperhatikan agar pada waktu menebar pupuk jangan sampai ada butir pupuk yang tersangkut atau menempel pada daun, sebab akan menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapu lidi setiap selesai menabur pupuk.

2.8.Panen
Panen dilakukan setelah berumur  + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar   2 cm di atas permukaan tanah.

Data Perincian dana yang dikeluarkan untuk 1 kali panen
NO
NAMA BARANG
JUMLAH BARANG
HARGA BARANG
JUMLAH
1
PUPUK KANDANG
4 karung
Rp12.000/karung
    Rp.48.000.-
2
PUPUK UREA
500gram
Rp  6000/kg
    Rp.  6.000,-
3
BENIH
150gram
Rp  5.000/gram
    Rp.  5.000.-
4
TOTAL


Rp 59.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar